Sunday, April 15, 2018

5 AKTIVITAS MURAH YANG BISA DILAKUKAN DI MELAKA, MALAYSIA




Bagi kamu yang gak suka traveling ke destinasi dengan keramaian kota, Melaka akan jadi destinasi favoritmu di Malaysia. Lupakan Kuala Lumpur dan saatnya menjelajahi beragam tempat-tempat bersejarah seru di Negeri Jiran ini.
Kota Melaka atau juga dikenal dengan nama Melaka Bandaraya bersejarah merupakan salah satu provinsi di Malaysia. Tahun 2008, kota ini dinobatkan oleh UNESCO sebagai Kota Warisan Dunia (World Heritage City) karena bangunan masa penjajahan Portugis sejak tahun 1511 masih berdiri kokoh di pusat kota. Menurut riset yang saya lakukan saat mengunjungi kota ini, ada 5 hal menarik yang bisa kamu lakukan dengan budget murah jika berlibur ke kota ini ;

1.     Keliling museum

Ada banyak Museum Bersejarah di Melaka dengan spot foto yang Instagramable. Harga Tiket masuknya terjangkau dan bervariasi dari 0 RM – 18 RM. Perlu diketahui kalau Melaka itu panas banget, jadi kalau kalian kepanasan dan bingung mau ngadem dimana, masuk aja ke Museum-museum yang tersebar di kota ini, AC-nya kenceng loh! (ini ngajak wisata apa ngajak ngadem?!) dan jika beruntung ada beberapa pameran lukisan atau pameran seni gratis yang bisa kamu kunjungi di salah satu museum di melaka. Berikut beberapa daftar nama-nama Museum yang saya rekomendasikan dan sayang jika dilewatkan:
-          Baba Nyonya Heritage Museum
-          Beauty Museum
-          Cheng Ho Cultural Museum
-          History & Etnography Museum
-          Kite Museum
-          Melaka Islamic Museum
-          Melaka Stamp Museum
-          Melaka Transportation Museum
-          Melaka UMNO Museum
-          Malaysia Architecture Museum
-          Malaysia Youth Museum
-          Maritime Museum
-          People’S Museum
-          Toy Museum

2.     Berfoto Kece di Alley Walk Grafiti

Jangan lupa untuk mampir ke sudut Grafiti paling kece di Melaka ini. Lokasinya dekat dengan jembatan depan Red Square. Actually, ini adalah salah satu sudut dinding sebuah toko di Melaka, namun di-double fungsikan sebagai spot foto masayarakat kekinian. Spot foto yang Instagramable banget ini gratis loh. Berfotolah sepuasnya dan kamu tidak akan dipungut biaya seringgit-pun.


 

3.      River Cruise

Ada banyak cara untuk menikmati kota Melaka, salah satunya adalah dengan River Cruise menyusuri sepanjang sungai Kota Melaka. Ada 3 pelabuhan yang bisa dicapai untuk memulai River Cruising ini, salah satunya kamu bisa ke Muara Jetty, lokasinya berada di dekat Museum Maritim. Durasi perjalanan River Cruise adalah kurang lebih 1 jam dengan menempuh 9 km panjang sungai. Harga tiket River Cruise di hari Senin-Kamis hanya RM 10,60 (kurang lebih 30ribuan), Harga Weekend RM 15,90.


4.     Narsis ria di UNESCO Sign

Saya menemukan lokasi ini tak jauh dari belakang bangunan Merah. Bentuknya simple dan gak terlalu unik, hanya saja memorable dan patut dijadikan objek foto karena ini adalah salah satu ikon kota Melaka sebagai kota Warisan Dunia yang diakui UNESCO. Kalian harus berfoto disini!



5.      Lari Pagi di sepanjang Jonker Walk + Jajan di Jonker Night Market.

Ketika pagi, hal menarik yang akan kamu temui di sekitar Jonker Walk adalah Pasar Vintage yang menjual berbagai macam barang-barang jadul hingga komik, buku dan piringan hitam penyanyi melayu dan Chinese yang pernah popular pada zamannya, selain itu kamu juga akan melewati ratusan ruko dengan desain bangunan-bangunan kuno peninggalan jajahan Portugis. Jonker Street tidak hanya bisa dinikmati di pagi hari loh, kita juga bisa menikmati Pasar malamnya yang buka pukul 7 sampai 11 malam di saat weekend. Selain itu jika kamu penggemar berat eskrim Kitkat dan produk eskrim Nestle lainnya, Gak perlu mahal untuk menikmati eskrim yang masih langka di Indonesia ini. Cuman modal RM 2 alias 6000-an rupiah kamu bisa merasakan lezatnya eskrim ini sambil duduk di sepanjang pinggir sungai Melaka yang telah ditata apik sedemikian rupa dan disediakan tempat duduk cantik di tiap sudutnya.



Monday, December 18, 2017

TERCIDUK NYAMAN DI CHANGI AIRPORT

Kata orang, Singapore & Malaysia adalah negara yang paling mudah untuk Traveler Indonesia. Selain jaraknya dekat, budayanya pun hampir sama dengan Indonesia. Berangkat dari pernyataan itulah, saya dan teman saya mengambil cuti kantor & mengunjungi dua Negara ini selama 10 hari. Rasanya memang kudet banget kalau orang Indonesia belum pernah ke Singapore & Malaysia. Rasanya seperti bukan disebut Backpacker kalau nggak ke 2 ‘negara mudah’ ini.

Kurang mudah apalagi coba, bahasa yang mereka pakai adalah Bahasa Inggris & Bahasa Melayu. Jaraknya pun tidak jauh dari Indonesia, dari Jakarta ke Singapore hanya memakan waktu penerbangan selama kurang lebih 2 jam (Sama kayak Jakarta Balikpapan). Belum lagi banyaknya PROMO TIKET MURAH yang bertebaran di website maskapai via online (bahkan harganya lebih murah daripada harga maskapai rute lokal). Rasanya sayang kalau 2 negara ini dilewatkan sebagai list koleksi Negara untuk traveler Indonesia.

So, perjalanan saya mulai dari Klinik Dokter Kandungan (Lo?), yak! Berhubung saya lagi hamil 3 bulan 2 minggu dan ngidamnya adalah traveling. H-2 mau berangkat suami yang gak bisa nemenin traveling karena belum dapat giliran cuti tahunan menyarankan untuk periksa ke dokter & minta Surat diizinkan naik pesawat. Alhasil, dokter gak cuma kasih surat diperbolehkan terbang saja, tapi juga ngasih Vitamin Prenatal & obat penguat kandungan yang hanya diminum pada saat mau naik pesawat & pada saat mau jalan kaki seharian. Plus saya juga bawa susu hamil tinggi asam folat buat jaga-jaga kalau nanti disana gak nemu penjual sayur atau buah.

Selasa 12 September 2017, Perjalanan Panjang 2 Hari 1 Malam
Penerbangan Balikpapan – Jakarta saya mulai pukul  7 pagi WITA dan sampai di Jakarta pukul 8.15 WIB. Saya menunggu teman saya Nanda dari Banjarmasin di RUANG TUNGGU PRIORITAS. Ruang Tunggu Prioritas adalah ruang tunggu khusus untuk teman-teman Disabilitas, Lanjut Usia, & Wanita Hamil. Merasa diri ini hamil jalan 4 bulan, saya langsung duduk di kursi empuk dan AC kenceng didalam ruang tunggu tersebut sambil menunggu Nanda datang di Gate yang sama.




Setelah ketemu dan ngegosip gila, kami melanjutkan perjalanan ke Gambir untuk mampir sebentar ke Museum Nasional di Jakarta Pusat menggunakan Damri jurusan Gambir karena penerbangan Jakarta – Singapore pukul 6.30 petang nanti.

Setelah balik ke Bandara Soekarno Hatta, Kalau sudah pakai Air Asia kita bisa Self Check-in. Jadi gak ada tuh istilah ngantri di counter Check In yang dijaga mbak-mbak Ground Staff. Mesin Self Check-in mudah digunakan & jumlahnya banyak, tinggal sentuh screen-nya, input kode booking dan scan paspor kita, setelah itu akan muncul boarding pass kita beserta nomor Gate Departure dan Nomer Kursinya. Sayangnya Boarding Pass-nya pake kertas tipis warna hitam-putih doang (mungkin maksudnya supaya ramah lingkungan kali yak).



Dua jam 15 menit penerbangan ke Singapore saya habiskan dengan baca majalah Air Asia dan tidur pake headset. Hampir Pukul 10 malam waktu Singapore, kami mendarat dengan mulus di Changi Airport. Di pintu kedatangan disambut dengan petugas Airport yang sudah gak ramah pada saat kami berhenti sebentar untuk minum, ngomongnya gak jelas, Bahasa Inggris tapi logat India. Mungkin maksud beliau “woy kalian jangan berhenti disitu ngubek-ngubek tas dulu, kalau mau ngubek-ngubek tas habis pemeriksaan Imigrasi nooh”. La gimana paaak, wong si Bayi dalam perut dehidrasi. --__--
Si Nanda sibuk ngisi kartu Imigrasi 1 jam sebelum landing di Singapore.


Pemeriksaan barang memasuki bandara Changi cepat & lancar (mungkin karena sudah larut malam), petugas Imigrasinya bapak-bapak Chinese yang pronounce Inggris-nya jelas. Karena kemalaman dan check in hotel baru mulai besok, kami memutuskan untuk begadang & jalan-jalan dulu  di Changi Airport, Bandara Termewah di Dunia tahun 2017 (sedangkan Soekarno Hatta di urutan ke 44). Bandara ini bukan kayak Bandara, tapi kayak gabungan Hotel & Shopping Mall. Sepanjang yang kita injek di Bandara ini adalah KARPET TEBEL, bukan Lantai Keramik (Kecuali toiletnya). Lampu dimana-mana. Tidak ada sudut yang gelap. Sarana hiburan dimana-mana, Taman hijau ada di beberapa titik, kursi sofa empuk juga ada dimana-mana.



Play game before sleep






Pipis sambil liat pesawat take-off

Tak jauh dari toilet berjejer mesin air minum gratis. Tidak sampai 2 meter pasti melihat bule berambut blondie, maklum… bandara ini adalah bandara transit tersibuk sehingga traveler dari seluruh dunia yang mau ke Negara mana saja akan transit di Bandara ini. Saya dan teman saya puas menghabiskan tengah malam mengelilingi 3 Terminal di Bandara ini dengan menggunakan Trolley & Sky Train. 




SKY TRAIN to others terminal in Changi International Airport

Oh iya, untuk kalian yang mau tidur disini, disarankan tidur sebelum jam 2 malam. Mengapa?, karena setelah jam 2 – jam 4 subuh akan ada operasi MENCIDUK ORANG YANG BUKAN PENUMPANG TRANSIT. Ini kejadian konyol sekaligus ngangenin ketika kami berada di Changi Airport. Ketika pukul 3 tengah malam, kami ketiduran di Movie Lounge. Saya terbangun dan dikagetkan dengan dua lelaki ganteng menggunakan seragam polisi Singapore dan memegang senjata api. Salah satu petugas yang ramah memeriksa paspor & Tiket Penerbangan saya. Setelah mengetahui kalau kami bukan penumpang transit, pukul  4 pagi kami digiring ke Pintu Keluar alias diusir dengan halus supaya menunggu MRT di lantai paling bawah saja. Lucunya tidak hanya kami saja, puluhan bule ganteng & turis asal Taiwan juga terciduk padahal mereka tidak tidur. Setelah saya kepo ke mereka, mereka pun juga sebenarnya menunggu matahari terbit dan baru bisa check in hotel pukul 10 pagi. Hahaha, Ternyata Tercyduk tidak hanya berlaku bagi gembel Indonesia. 

Welcome to Singapore dimana kalau kamu seorang backpacker gak bisa duduk-duduk mbambung sembarangan di Changi (Laaa siapa suruh bikin Airport kok nyaman bangeett) :-).




MRT Changi Airport menuju Tanah Merah Station





Wednesday, February 11, 2015

#OOTD : Creamy Rainy

Gak ada yang bisa mengalahkan kenikmatan bau hujan yang jatuh ke tanah yang cuma dipunya Indonesia. Musim hujan adalah musim favorit saya di Indonesia. Kebanyakan orang lebih suka musim panas, katanya sih karena gak bakal ngerusak aktivitas sehari-hari. Tapi tetep aja musim Hujan adalah lebih baik daripada musim panas. Saya suka hujan karena:

1. Romantis
2. Gampang nyari Inspirasi buat bikin karya apapun
3. Bikin Mood Booster
4, Bisa pake outwears yang saya suka tanpa kepanasan.








Dark Blue Square Hijab
Lennon T-Shirt
Forever Blue Jeans
Brown Parka
Cream Sneaker Boot



#OOTD : Simple Conservative







Dark Blue Square Hijab
Grey Coat
Lennon White T-Shirt
Blue Jeans
Lace Brown Open Toe Heel



Monday, October 27, 2014

Adu Nyali di Canopy Bridge, Bukit Bangkirai, Kalimantan Timur



Kalo kata keluarga dan beberapa teman dekat, saya cewek yang berani menantang adrenalin. Saya bersyukur masih punya nyali karena itu modal saya untuk ngilangin stress. Ortu pun heran karena mereka sendiri sejak muda kurang suka wisata yang berbau adrenalin. Lalu, jiwa dan sifat bernyali siapa yang diturunkan ke saya?  -_-  

Seperti misalnya jika berwisata ke theme park, wahana – wahana yang mengandung  ‘horror-tinggi-jungkir-balik’ adalah wahana wajib yang harus saya cicipi. Ini bukan sekedar keharusan, saya  seperti adiktif dengan adrenaline things

Nah, ngomongin soal adrenalin dan ketinggian. Ternyata di tanah kelahiran saya di Kalimantan Timur ada wahana wisata  alam yang masih lumayan menantang adrenalin. Canopy Bridge di Bukit Bangkirai, Kabupaten Kutai Kartanegara. Buat kesini, kamu bisa menempuh jarak -+ 50 km atau 2 jam dari kota Balikpapan menggunakan kendaraan bermotor. Kenapa saya bilang ‘lumayan menantang adrenalin’?, Canopy Bridge disini adalah jembatan dari kayu kanopi dengan sistem GANTUNG tertinggi se-Asia Tenggara, pertama di Indonesia dan yang ke-2 di Benua Asia dengan hanya mengandalkan tiang alami pohon Bangkirai besar dan besi baja untuk pengaitnya.

Yang bikin kaki gemeteran waktu nyebrangin jembatan ini adalah tingginya yang mencapai 30 meter dengan panjang 50 meter. Apalagi kalo nyebrangnya sambil nungguin angin kenceng lewat. “kreoot kreoot,” begitu bunyi yang saya dengar seakan-akan ada kayu yang mau patah. Padahal itu gejala alam yang normal jika terjadi gesekan benda satu sama lainnya. 

Jangan khawatir untuk merasakan wisata ini, tiket masuk sudah termasuk asuransi kecelakaan (yang mungkin malah semakin bikin tambah parno) dan wisata ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara PT. Inhutani I yang mendatangkan arsitek sekaligus baja anti karat langsung dari Amerika untuk membangun jembatan ini (entah kenapa kita lebih percaya insinyur luar daripada negara sendiri  -_- )

Untuk menuju ke tempat ini cukup sulit, at least kita harus sewa sepeda motor, mobil atau ngojek biar praktis karena 8 km sebelum di tempat tujuan tidak ada public transport!, repot kaan buat backpacker?!. Kalau dari kota Balikpapan, ada dua jalan. Bisa dari arah Kilo atau dari Bandara (Pantai Manggar), lalu ke arah kota Samarinda. Jika dari arah Kilo kamu bisa menuju ke KM. 38 Samboja, terus satu jam lagi sampai ke KM.38 Petung lalu sebelum persimpangan besar belok kiri, jalannya agak sedikit lebih kecil daripada jalan raya (ada petunjuk arah wisatanya).





Perjalanan dari Petung ke Bukit Bangkirai bisa kamu nikmati dengan aspal mulus (baru diaspal juga) dan pemandangan hutan hujan tropis khas Kalimantan di ketinggian kira-kira 1000-an mdpl. Eits, jangan senang dulu, kira-kira 3 km sebelum sampai tujuan, aspalnya habis dan jalannya bolong-bolong berbatu-batu (ngaspalnya yang nanggung atau beli aspal nya yang tanggung?). 




Loket wisata ada diatas parkiran sepeda motor dengan bangunan yang didesain rumah panggung seperti rumah adat khas Kalimantan. Harga tiket masuk yang tertulis dikarcisnya sih 5 ribu, eeh.. ternyata MASIH ADA KARCIS LAINNYA, yaitu 25 ribu lagi buat naik ke jembatan kanopinya. Muehehehe padahal itu bukan weekend. Lalu ada lagi duit asuransi jiwa seribu dan bayar parkir 2 ribu. Jadi semua totalnya 33 ribu per orang. Terbilang cukup mahal untuk sebuah wisata alam. Mungkin bikin jembatan plus perawatannya mahal kali yaa *positive thinking




Ada beberapa rute tracking yang ditawarkan dari gerbang masuk, jaraknya ada yang 2 km, ada juga yang sampe 6 km, gak usah takut kesasar karena ada papan petunjuk arahnya. Selama tracking, saya dan adik cowok saya – yang nganter – mendengar suara serangga yang mungkin adalah suara serangga ternyaring yang pernah saya dengar seumur hidup. Kerennya lagi, makin deket sama arah suaranya makin berasa kayak denger suling jaranan pake stereo sound system. Selain itu juga nemu iguana dan tupai hutan. Suasananya kayak lagi ada di hutan amazon di tipi-tipi, satu pohon besar ke pohon besar lainnya rapet, jadi berasa di ruangan indoor padahal outdoor






 
Saat kami sudah berada di tangga awal menuju ke atas jembatan kanopi, tidak ada turis lain selain kami karena waktu itu hari Senin (sengaja sih, supaya bebas foto dan dapet hasil foto bagus tanpa turis lain). Naik tangganya lumayan nguras keringat. Mungkin ada 150-an anak tangga yang harus dilewati. Rasa capek itu hilang ketika liat betapa kerennya pemandangan hijau di depan mata. Lebih hijau dari wallpaper padang rumput ala Microsot di desktop-mu mungkin. Semua puncak pohon-pohon besar terlihat. Belum lagi udaranya yang sejuk, Pokoknya rasanya pengen punya rumah pohon disitu. 








Di tiap sisi sebrang jembatan ada CCTV yang terhubung ke kantor pusat. View point paling tinggi buat liat pemandangan hutan bangkirai yang termasuk cagar alam ini adalah dipohon ketiga paling terakhir.
Sekali lagi, saya merasa sayang seribu sayang. Alamnya OKE, giliran infrastrukturnya NO WAY. Gimana mau nyaingin pariwisata negara-negara tetangga yang notabenenya Alamnya KURANG OKE infrastrukturnya OKE PUNYA.


TIPS WISATA KE CANOPY BRIDGE BUKIT BANGKIRAI
      1. Jangan pake high heel 
      2. Bawa ransel, bukan tas mao ke kondangan 
-         3. Pake bahan pakaian penyerap keringat

-          4. Hindari perjalanan malam (resiko kriminalitas) karena jalan masuknya belom ada lampunya.
-          Bisa nginep atau kemah disana, tapi iijn dulu. Disana sudah ada fasilitas WC Umum, Kolam Renang, Kantin, dan Cottage.

Saturday, December 14, 2013

"Dream come True" Trip: Kepulauan Karimun Jawa, jawa Tengah



“Kamu dari Kalimantan dek??, masa’?, jauhh betuul??! Berapa hari sampe sini??” 


Itulah kalmat yang paling saya denger ketika ketemu dan berkenalan dengan orang – orang baru  yang lalu saat melakukan perjalanan destinasi ke Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah. Bagi para backpacker, diver atau sejenisnya, nama Karimun Jawa udah gak asing lagi. Tapi bagi yang jarang jalan-jalan mungkin bingung, dimana letak Karimun jawa. Marii… saya tunjukkan…




Naa… yang belum tau sekarang udah pada tau kan dimana Karimun Jawa?.  
 
Tanggal 7 November, saya punya kesempatan buat ngetrip kesana. Finally, setelah dua bulan menabung dari gajih banting suara :) Saya berencana solo traveling alias melakukan perjalanan sendirian. Saya ngambil langkah ini karena beberapa alasan, alasan pertama karena gak mau ribet dii tengah jalan kalo tiba-tiba temen ngajak ke rute lain, atau tiba-tiba saya tergoda pengen ikut-ikutan  temen traveling ala koper yang bisa ngabisin tabungan, dimulai dari hal – hal kecil aja kayak beli oleh-oleh atau makan menu yang WAH. Pengennya sih bareng temen yang udah biasa ngegembel dan tau sikon backpacking di jalan, tapi ga punya temen kayagitu di kampus maupun di tempat kerja. 


Well, persiapan ke Karimun Jawa kali ini saya lakukan H-2  kecuali tiket pesawat yang udah dibeli 1 bulan yang lalu mumpung ada promo. Ada satu lagi persiapan H-7, yaitu pesen paket tour disana. Bukannya pengen mengkhianati cara backpacker traveling, tapi saya sarankan kalo ke Karimun Jawa sendirian atau bertiga aja mending ikut paket tour. Apalagi buat yang dari Kalimantan. Rata-rata harganya 700ribu udah tiket kapal dr Jepara PP, Makan slama 3hari (5x), sewa alat snorkel lengkap, sewa kapal seharian mengunjungi 3 pulau berbeda, penginapan homestay 3 hari 2 malam, dokumentasi selama tour termasuk foto underwater, piknik bakar ikan laut yang gede-gede, tiket masuk lokasi wisata, safety kits, tour guide fee
.

Kamu bisa liat beberapa Alasan kenapa Backpacker dari Kalimantan harus pakai Paket Tour di Karimun Jawa kalo traveling  1-3 orang,  disini ->>  http://septianapratiwi.blogspot.com/2013/12/alasan-kenapa-backpacker-dari.html



7 November 2013

Pulang siaran, jam 11 siang saya langsung tancap gas sepeda motor kesayangan sambil manggul carrier ke Syamsoodin Noor Airport Banjarmasin. Sepeda motor saya titipin ke rumah Inon temen saya yang rumahnya deket airport. Pesawat take off jam 14.300 WITA, sampe Juanda jam 14.40 WIB juga (beda waktu 1 jam). Sampe Juanda saya nyempetin nge-charge hape di loket Lion Air deket Arrival Gate dan nongkrong disana sampe jam 4 sore. 


           Kenapa rutenya lewat Surabaya? Karena tiket pesawat yang murah cuma kesitu. Rute penerbangan Banjarmasin – Semarang jarang plus mahal. 
Jam 4 sore saya langsung naik Damri Juanda nuju Terminal Purabaya. Sampe Purabaya, saya janjian sama 1 pasangan new bride backpacker asal Jember mbak Rina dan Mas Rian yang kenal via Couchsurfing.com, mereka juga mau ke Jepara, tapi tujuannya gak ke Karimun Jawa, tapi ke rumah orang tua. Sukses saya jadi obat nyamuk di Rest Area Purabaya selama 3 jam sambil nunggu Bis Patas ke kota Jepara -_- 
Jadwal Bus Patas ke Jepara memang ada 3 jadwal, kadang cuma 2 jadwal  sehari. Jam nya juga gak nentu, jadi lebih baik stand by di Terminal jam 6 sore paling lambat. Tanya petugas terminal yang dibelakang panggung orkes, jam berapa bis terakhir ke Jepara. Semakin malam semakin baik, karena kapal yang akan saya naiki dari Jepara ke Karimun Jawa berangkat siang jam 2. 


Bis Indonesia yang saya naiki ke Jepara warna Biru, foto yang diatas buat contoh warna merah, berangkat jam 8 malam. Bis nya enak, AC nya kenceng, ada TV nya, Cuma belom ada WiFi-nya. Paling nggak saya bisa menikmati jalur Pantura tanpa diganggu koneksi internet :)



8 November 2013

Sampe terminal Jepara pas jam 5 subuh, langgar terminal dan toilet ada di samping jalan masuk bis. Terminal Jepara terbilang sepi untuk ukuran terminal kota. Kalo kamu turun dari bis dan pake carrier, tukang becak pasti tau kamu mau kemana dan langsung nawarin nganter ke Pelabuhan dengan tarif Rp.10.000 :-p . Karena waktu itu saya ngerasa masih kepagian buat ke Pelabuhan dan jadwal kapal jam 2 siang, saya berencana buat jalan-jalan dulu keliling kota Jepara, tarif keliling kota Jepara naik becak juga terbilang murah, sekitar 35.000 dapet satu setengah jam, bisa ke alun-alun liat warga Jepara lari pagi, ke Museum RA Kartini, ke Pasar Tradisional Jepara. Kota paling Utara di Pulau Jawa ini masih sejuk dan gak ada macet lo.



 Pelabuhan Kartini, Jepara

PANTAI KARTINI, JEPARA

 Nunggu kapal bareng bule-bule di warung.

Interior KMC Express Bahari kelas Ekonomi

Kapal yang saya naiki namanya KMC Express Bahari berangkat jam setengah 3 siang. Buat yang mabuk laut, hati-hati ya naik kapal ini. Hahahaha… Saya berangkat bareng guide saya, satu cewek asal Semarang bernama Ferlita dan dua cowok bule Libya yang kuliah di Undip Magister Akuntansi, M. Hanifa dan Ali. Sedangkan Mbak Rina dan Mas Rian cuma nganter sampe pelabuhan karena mereka berdua udah berkali-kali  ke Karimun Jawa.

Penampakan Kapal Express Bahari di Pelabuhan kapal terbening yang pernah saya liat!!!
 

Setelah 2 setengah jam di kocok-kocok KMC Express Bahari, akhirnya kita berlima sampe di Pelabuhan Karimun Jawa, saya dan Ferli langsung dianter pake mobil ke Homestay, sedangkan cowok-cowok bule dianter ke Hotel yang udah mereka upgrade. Saya milih gak upgrade ke Hotel bukan cuma pengen cari harga murah, tapi sekaligus bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat asli Karimun Jawa. 


Homestay kami namanya Miawandry, Homestay yang terletak di tengah – tengah antara pelabuhan dan alun-alun KarimunJawa. Homestay-nya bersih, ukuran kamar 3x3 dengan kipas angin dan cermin. Kamar mandinya juga bersih kok, dan dibikin terpisah khusus sama yang punya rumah. 

Masih ada ratusan homestay kayak neginian disini, 75ribu/malam. Murah dan bersih!. Maaf yang difoto nggak rapi. Maklum gembel kecape'an 2hari 1 malam dijalanan,

Malemnya, kita diajak ibu yang punya homestay buat bakar ikan di belakang rumah beliau, kebetulan di belakang rumah homestay langsung menjorok ke pantai, walaupun bukan pantai yang berpasir putih. Kita berdua gak ada yang sadar dibelakang homestay itu pantai, karena di Karimun Jawa, gak ada bunyi ombak sama sekali karena emang ombak di pantai utara terbilang kecil, bahkan tenang kayak danau.




9 November 2013

Jam 8 kita udah diajak siap-siap buat hoping island, jadwal molor sejam gegara nungguin bule Libya yang kesiangan bangun -_- Yup kita berdua disatuin lagi sama dua cowok bule Arab itu di kapal. 







Kapal yang kita naikin bisa juga disebut kapal Nelayan, Kapal ini bisa muat 15 orang. Kapalnya ada spot buat berteduh, jadi yang takut item, jangan khawatir :-p. Perjalanan dari pelabuhan KarimunJawa ke spot snorkeling pertama kira-kira 20 menit. Spot snorkeling pertama berada di dekat Pulau gak berpenghuni Pulau Menjangan Kecil. Di spot ini kedalaman lumayan tinggi, 7 meteran. Di spot ini banyak ikan warna – warni yang udah terbiasa ngedeketin diver buat minta makan. Begitu saya genggam roti, langsung dikerubungin puluhan ikan hias ini. Berasa kayak mau dilahap Piranha +_+ . Untuk terumbu karangnya, disini ada hard dan soft coral, warnanya macem-macem, ada warna merah, ungu, biru, putih, hijau. Ini spot diving paling warna-warni yang pernah saya liat. Maklum, cuma pernah snorkeling di Angsana Kelsel, dan Kepulauan Seribu yang warna coralnya Cuma putih biru doang. 



Lets snorkling!


Sumpah demi Allah.. ini saya gak ada nyentuh atau nendang karang. tangan kanan nyentuh pasir dasar laut. angle kamera yng bikin keliatannya nindihin karang. Lagian siapa juga yang mau luka kena karang. Saya tau etika nya. Jadi yang mau mitnah silahkan fitnah. toh dosa tanggungan anda.





            Spot yang kedua ada didekat Pulau Cemara Kecil. Kedalamannya cuma 2 – 3 meter. Jadi buat yang baru bisa berenang pake pelampung, ati2 keinjek karang yang mudah rapuh. Dari spot snorkeling, kita semua disuruh naik kapal lagi buat maju dikit ke pantai di Pulau Cemara Kecil buat piknik bakar ikan. Karena saya malas naik kapal lagi. Mending berenang aja buat ke pantainya yang tenang dan sama sekali ga ada ombaknya. 




 Berenang di kolam renang alam


Pantai Cemara Kecil ini merupakan patai di pulau yang  gak berpenghuni luasnya sekitar 2 hektar aja kira-kira dan cuma dihuni ayam hutan liar yang tiap hari pasti dapet makan karena turis yang dateng ke pulau abis bakar ikan pasti ngasih sisa makanan ke ayam-ayam di pulau itu. Saya juga salut sama biro – biro travel yang sangat bertanggung jawab gak buang sampah di pulau ini setelah ngadain aktivitas bakar ikan. Mereka udah punya sikap eco-tourism yang baik.

 kalo bikin skripsi disini bisa cepet selese nggak? 




           
 

 Abis bakar-bakar ikan, kita langsung nuju spot snorkeling ketiga, disini kedalamannya Cuma 3-5 meter, spotnya deket aja sama Pulau Karimun Jawa, tapi dalemnya emang bagus banget, visibility jelas banget. Karangnya lebih besar-besar daripada spot snorkeling pertama dan kedua. Di sini, kamu bisa nemuin terumbu karang soft kayak tangan manusia, untuk hard coralnya, banyak yang kayak kuali raksasa, panci, bunga raflesia arnoldi, it was more colors and shape. Untuk arus disini juga lebih tenang daripada spot lainnya. Tapi sayangnya, disini jarang banget ada ikan, tapi disini saya nemu banyak banget bulu babi, bintang laut, dan kerang raksasa. 











Puas ngegosongin kulit sampe totally hitam selama kurang lebih 5 jam menikmati alam bawah laut!, akhirnya kita pulang, Tapi gak lupa juga mampir ke Pantai Tanjung Gelam. Pantai ini merupakan Pantai cantik (masih) berpasir putih yang udah banyak warung es kelapa mudanya -_- 

 Pantai Tanjung Gelam


Kalo mau liat sunset paling cantik di Karimun Jawa, ya di pantai ini. Walaupun pemandangan disini agak terganggu dengan pemandangan bule-bule lagi jemuran diatas pasir putihnya (ga perlu di upload kali ya), tapi itu bikin saya untuk ikut-ikutan bobo diatas pasir putihnya karena pantai disini lebih teduh banyak pohon kelapanya daripada pantai Cemara Kecil. :p


Malemnya, saya sama Ferli ke Alun-Alun Karimun Jawa. Di alun-alun ini, banyak pedagang makanan kayak ikan bakar, lobster, bakso ikan, souvenir, jus, jagung bakar yang jualan disini masih dengan harga miring. Lapangan alun-alun biasanya buat tempat anak-anak asli Karimun Jawa main bola atau buat kegiatan Gathering Perusahaan yang liburan kesini.

Kalo malem, bule-bule disini juga pada ngumpul makan, sambil buka laptop. It was so Bali, padahal masih di Jawa Tengah :-) , Kalo untuk souvenir, yang jangan sampe dilewatin adalah kaosnya yang sablonannya unyu-unyu dengan harga 30-50ribu, ada juga gantungan kunci 5ribuan, dan kerupuk ikan.
 

10 November 2013

Ini hari terakhir kami di Karimun Jawa, saya manfaatin waktu buat nyewa sepeda motor dengan harga 50ribu/hari (hasil nawar yang hebat). Walaupun cuma dipake sampe jam 12 siang, karena kapal pulang KMC Kartini ke Semarang jam 2 siang. Saya menikmati waktu sendirian keliling pulau masih pake baju piyama berasa kayak warga kampung situ jua. Sedangkan Ferli masih ngorok kecapean dalem kamar homestay.

Karimun Jawa itu luasnya cuma 71,2 km², jadi jangan takut nyasar asal ngikutin jalan aspal (kecuali kalo trekking ke hutannya). Pulau ini di tengah-tengahnya ada bukit tinggi. Saya nyoba naik ke jalan tanjakkan, entah itu kemana, yang jelas saya ketemu titik poin pemandangan laut yang bagus. Disitu ada dua nenek-nenek yang lagi ngumpulin batu buat dikumpulin. Ada cerita ironis dari beliau. Mau tau cerita apa?, next post saya certain ya.


 Nenenk-nenek yang cerita sampe bikin saya terharu nangis :(


         suatu saat balik lagi kesini sama suami dan anak



Well, yang jelas, Karimun Jawa bikin saya akhirnya percaya bahwa ciptaan Allah tuh ga ada batasan jumlahnya dan indahnya. Saya percaya kalo tiap spot diving itu beda-beda dan punya keunikan dan perbedaan di masing-masing tempat. Kepulauan Karimun Jawa cocok buat kamu yang suka snorkeling, silent, dan tenangnya ombak di pasir putih. The exotic island of Java.